Sinopsis Beintehaa Episode 86

Sinopsis Beintehaa Episode 86 || By : ‪#‎RS || Barkath memberitahu pada semua anggota keluarga kalau Aaliya sedang sakit, semua orang merasa khawatir, mereka bergerak untuk menemui Aaliya,
Dikamar, Aaliya berkata pada Zain “sepertinya aku ingin memakan makanan yang asam, Zain terkekut mendengarnya bertanya “apakah kau hamil, Aaliya terkejut mendengar itu, Zain memberitahu keluarganya, Usman meminta Fahad untuk memanggil dokter, Dokter memeriksa Aaliya dan bertanya “sudah berapa lama kalian telah menika, Zain mengatakan “sudah 4 bulan, Dokter mengatakan “kalian harus memeriksa tes kehamilan, Zain dan Aaliya terkejut mendengarnya, sedangkan Surayya, Shabana dan seluruh keluarga senang mendengarnya, Dokter mengatakan “mungkin ini gejala sakit perut, tapi aku ingin melakukan tes kehamilan pada Aaliya sebelum meresepkan antibiotik, seluruh keluarga mulai mengucapkan selamat pada Zain dan Aaliya karena mereka akan menjadi orang tua, Aaliya sedih melihat Zain,


Ghulam bahagia dan mengucapkan selamat pada Usman karena mereka berdua akan menjadi kakek, Usman mengucapkan selamat pada Zain karena dia akan menjadi seorang ayah, Shabana dan Surayya saling berpelukan dengan senang hati, Usman meminta Chandbibi untuk membawa manisan, mereka semua makan manisan dengan bahagia, Rizwan dan Aayath saling bertengkar kalau itu akan menjadi bayi perempuan atau laki-laki, lalu mereka semua pergi meninggalkan Zain dan Aaliya, Aaliya melihat Zain marah.
Shaziya berkata pada Nafisa “aku tidak percaya kalau Aaliya hamil karena Zain tidak menyukai Aaliya, Shaziya karena adikmu Rizwan aku tidak bisa mengeluarkan Aaliya, seharusnya Gowhar yang hamil bukan Aaliya, mereka mulai bertengkar, tiba tiba mereka melihat Fahad berdiri di belakang mereka, Shaziya mengatakan “kami berdua akan pergi ke Dargah untuk berdoa atas kehamilan Aaliya, Fahad mengatakan “kaliam harsu bisa menyelesaikan perbedaan diantara kalian baru kalian bisa pergi ke dargah,
Zain dan Aaliya merasa bingung, mereka berjalan mondar mandir, Zain bertanya “mengapa kau mengatakan kalau kau hamil, seharusnya kau mengatakan yang sebaliknya, mereka berdua mulai bertengkar, Aaliya bertanya “bagaimana bisa kita akan mendapatkan seorang anak, Zain mengatakan “ku pikir kau hamil karena aku sedang mabuk selama perayaan Holi dan kau mengambil keuntungan dari ku, Aaliya bertanya “apakah kau sudah gila berpikir seperti itu, mengapa kau melakukan itu, Aaliya mulai memukulinya dengan bantal, Zain mengatakan “aku akan memberitahu semua orang, Aaliya menghentikannya dan memintanya untuk tidak mengatakan pada siapapun, tiba tiba Shabana datang dan mulai melakukan ritual dan mengatakan “kalian berdua menjadi orang tua, Aaliya mengatakan “ini belum dikonfirmasi, Shabana mengatakan “benarkah, kau telah memiliki tanda-tanda kehamilan, aku tidak akan memberitahu pada siapa pun sampai 5 bulan, kalian juga tidak akan memberitahunya, Shabana bertanya pada Aaliya “apa yang ingin kau makan, ibu akan mempersiapkan sesuatu untukmu, dank au Zain, jangan membuat masalah pada Aaliya, Zain mengangguk, lalu Shabana pergi, mereka mulai bertengkar,
Barkath datang dan memeluk Aaliya, Barkath memberikan taweez(kalung) dan mengatakan asisten laboratorium telah datang, ayo ikut denganku, Aaliya meminta dia untuk pergi duluan, karena dia akan datang nanti, Zain berkata pada Aaliya “kita akan menginformasikan ini pada keluarga kita, Aaliya mengatakan “jangan memberitahu mereka karena mereka akan mengerti setelah tes dilakukan, aku tidak ingin mereka memahami bahwa pernikahan kita belum terwujud, aku tidak ingin membuat mereka sedih, lalu Aaliya pergi untuk melakukan tes, Zain berkata “dia memang gila, dia bisa melakukan apa saja untuk kebahagiaan keluarga,
Dokter ingin mengambil sampel darah dari Aaliya, tiba tiba Zain datang dan meminta dokter untuk berhenti, Aaliya berkata dalam hatinya “apa dia akan mengatakan yang sebenarnya sekarang, Zain berkata pada Aaliya “kita harus bekerja sama karena itu sangat penting, Usman bertanya “apa yang terjadi, Zain bertanya pada dokter “apakah itu jarum baru, Dokter mengatakan “kami selalu menggunakan jarum baru untuk setiap sampel, Zain memeriksa jarum dan mengatakan “dengan jarum yang tipis, rasa nyeri akan lebih kurang, Ghulam tersenyum dan mengucapkan puisi, Zain mengatakan “jika Aaliya terganggu, maka dia akan kesulitan nanti, Dokter meminta Zain untuk tenang karena ini hanya pengambilan sampel darah, bahkan anak-anak kecil tidak merasa sakit, Dokter mengambil sampel darah Aaliya, Zain memegang tangan Aaliya dan terlihat gugup, Ghulam bercanda dan meminta Zain untuk melepaskan pegangannya dari tangan Aaliya karena sampel telah dilakukan, semua orang tertawa, Zain melepaskannya, Aaliya bertanya pada dokter “kapan laporannya akan keluar, Dokter mengatakan “aku akan mengirimnya pada kalian malam ini,
Chandbibi membawa teh untuk semua orang, Chandbibi memberikan laddu untuk Aaliya, Anak-anak datang dan bertanya pada Aaliya “apakah bibi akan mendapatkan bayi?, Zain dan Aaliya saling pandang, Saif mengatakan “apa nama yang akan kalian berikan pada anak kalian?, Fahad mengatakan “kalian harus memikirkan tentang nama, tapi itu akan menjadi kejutan sampai akhir apakah akan kalian laki-laki atau perempuan, Fahad bertanya pada anak-anak “apakah kalian akan mengurus saudara baru kalian dan menyukainya, mereka mengangguk, salah satu anak Fahad bertanya “dari mana anak itu akbagaimana anak itu bisa datang?, semua menjadi bingung, Saif mengatakan “paman Zain harus mencium pipi bibi Aaliya, jadi itu akan menjadikan bayi, semua orang tertawa mendengarnya, Aaliya dan Zain saling pandang, || Sinopsis Beintehaa Episode 87 ||
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Sinopsis Beintehaa Episode 86

0 komentar:

Posting Komentar