Sinopsis Beintehaa Episode 80

Sinopsis Beintehaa Episode 80 -  By : ‪#‎RS‬ ||  Dikamar, Zain dan Aaliya berjabat tangan dan mengatakan “kita sekarang berteman seumur hidup, setelah selesai Zain bertanya “mengapa kau terlihat seperti itu, kau telah melakukan banyak hal demi persahabatan, Aaliya bertanya “hanya persahabatan, hanya persahabatan?, Zain mengatakan “jawaban ku tidak akan berubah jika kau bertanya berulang kali, Aaliya mencoba lebih dekat pada Zain, Zain terlihat ketakutan, Zain mundur menjauh dari Aaliya sedangkan Aaliya semakin mendekat, Zain mencoba untuk pergi, tapi Aaliya menghalanginya, Aaliya mengatakan “jika kau telah melakukannya demi persahabatan, maka kau harus mengikutinya, Aaliya melihat wajah Zain mulai tegang, lalu dia tertawa, Aaliya bertanya “mengapa kau begitu gugup?, Zain mengatakan “aku tidak gugup, lalu Aaliya meminta Zain untuk mengatur furnitur pernikahan mereka, Zain menemukan alat alat dapur, Zain bertanya “apakah semua ini akan disimpan di dapur?, ibu tidak akan mengizinkannya, mereka kemudian menyimpannya di dalam lemari, tiba tiba mereka berdua melihat foto pernikahan mereka, mereka teringat bagaimana mereka menikah dan bagaimana mereka telah menghabiskan waktu bersama-sama, mereka saling pandang.


Fahad menegur Nafisa dan Shaziya untuk tidak menganggu setelah dia mengirim anak-anak mereka untuk piknik, Shaziya mengatakan “mereka adalah guru yang tidak bertanggung, mereka tidak menelpon kami, Fahad mengatakan “aku yang akan membawa anak-anak, lalu dia pergi, tiba tiba Fahad melihat Barkath berdiri di luar ruangan, Fahad mengatakan “masuklah, bicara dengan istri-istri ku sampai aku kembali dengan anak-anak, Nafisa dan Shaziya memberi salam padanya, Barkath bertanya “mengapa kak Fahad terlihat sangat marah?, mengapa kalian tidak bisa menenangkannya, mereka berdua teringat bagaimana mereka mengendalikan Fahad, Shaziya mengatakan “bahkan setelah minum ramuan dari bangali baba, aku tidak bisa membuat dia tunduk, Barkath bertanya “bagaimana hal ini bisa terjadi?, Shaziya mengatakan “aku akan menceritakan semua kisah secara perlahan nanti,
Usman dan Surayya masuk ke kamar Barkath mereka melihat dia sedang tidur, Usman mengatakan “orang tua merasa tenang setelah melihat anak mereka,
Di pagi hari, Surayya menunjukkan foto masa kecil anak-anak mereka pada Fahad, Zain dan Barkath, Surayya berkata pada Barkath “kau selalu memanggil Fahad “Bhaiyyu dan Fahad sering memanggil mu “Bakbak, mendengar itu Fahad dan zain mengejek Barkath dengan memanggilnya “Bhakbak, Fahad bertanya “mengapa ibu menyembunyikan foto ini bertahun-tahun, Surayya mengatakan “ibu tidak ingin menjadi sedih ketika melihat foto Barkath, tak lama Aaliya datang bersama dengan Chandbibi dengan membawa teh dan Pakodas (makanan ringan), Barkath mengatakan “aku sangat menyukai pakodas, mereka semua mulai menikmatinya,
Aaliya meminta izin dari Usman dan Surrayya untuk mengadakan acara pengajian karena Barkath telah datang kembali, Usman mengatakan “ini adalah ide yang sangat baik, kau tidak perlu meminta izin, Surayya juga menyukai ide itu dan mengatakan “pengajiannya akan diadakan besok, Aaliya senang mendengarnya,
Usman mendapat telepon dari Shabana, tiba tiba Surayya datang dan mengatakan “apakah telepon itu dari Shabana?, Usman mengangguk, Shabana mengatakan “aku ingin bicara dengannya, Shabana mengangkat teleponnya dan mengatakan “Shabana, kami merasa bahagia karena Barkath telah kembali, Surayya mengatakan “aku akan menerima ucapan selamat secara pribadi ketika kalian datang dengan keluarga mu dan bertemu dengan kami, Shabana mengatakan “kami akan datang, lalu mereka menutup teleponnya, Shabana merasa bahagia dan berkata pada Ghulam “aku merasa senang karena Surayya telah menerima kita, Ghulam mengatakan “aku sangat khawatir ketika putri ku tidak datang selama 15 hari, bagaimana seseorang bisa tinggal tanpa putri mereka selama 18 tahun, semua itu terjadi karena saudara ku sendiri, Shabana mengatakan “jangan berpikir tentang hal itu,
Shaziya dan Nafisa mengatakan “Barkath datang tsecara iba-tiba dan memberitahu tentang insiden yang terjadi, semuanya terlihat seperti direncanakan, dari luar Aaliya mendengarkan pembicaraan mereka,
Zain melihat Barkath sedang menangis, Zain bertanya “mengapa kau menangis, Barkath mengatakan “aku telah kehilangan ayah ku Meer Khan, Zain mencoba untuk menenangkannya,
Meer Khan dan teman nya sedang mabuk dan bermain kartu, Temannya bertanya “mengapa kau mengirim Barkath ?, Meer mengatakan “aku mengirim Barkath ke rumah Usman karena cek kosong, Barkath akan membawa pada ku uang dan itu rencana, dari belakang Barkath mendengarkan percakapan mereka, dia mulai menangis, tak lama Meer Khan melihatnya dan mengatakan “aku telah menunggumu, cepat bawakan es untukku, tapi Barkath tidak pergi untuk mengambilnya, melihat itu Meer mengatakan “kau adalah seorang gadis dari keluarga kaya, itu tidak berarti aku tidak akan membiarkanmu, kau harus memberikan uang, Meer mengambil tasnya, Meer mencari uang ditasnya, tapi dia tidak menemukan uang di dalamnya, Meer menegurnya karena datang tanpa membawa uang, Meer mengatakan “kau tahu hukuman apa yang akan kau dapatkan ketika kau menyangkal diri ku, Meer mencoba untuk memukul Barkath dengan tongkat, tapi Zain menghentikannya dengan memegang tongkat itu, Zain memegang kerah baju Meer dan mengatakan “jangan berani berani kau menyentuh Barkath lagi, karena kalau tidak aku akan merusak hidupmu, Barkath merasa senang karena kakaknya menyelamatkannya. BERSAMBUNG - Sinopsis Beintehaa Episode 81
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis Beintehaa Episode 80

0 komentar:

Posting Komentar